Monday, January 21, 2013

Daun-Kelor : mencegah, mengobati, Reumatik

Kelor (Moringa oleifera, Lamk.)


Sinonim : Moringa pterygosperma, Gaertn.
Familia : Moringacaea

Uraian :

Kelor (MORINGA OLEIVERA) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 -11 meter. 
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Kedelai : mencegah, mengobati, Reumatik

Kedelai (Glycine max, (Linn.) Merrill.)


Sinonim : Glycine soja, (Linn), Sieb. G. soja, (Linn), Zucc.
Familia : Fabaceae

Uraian :

Kedelai (Glycine max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun SM dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750.
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Kecubung : mencegah, mengobati , Reumatik

Kecubung (Datura metel, Linn.)


Sinonim : Datura fastuosa, Linn. D. alba, Ness. D. fasttuosa, Linn. var alba C.B. Clarke.
Familia : Solanaceae

Uraian :

Kecubung (Daura Metel) termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal. 
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Tanaman-Jarong : mencegah, mengobati, Reumatik

Jarong (Achyranthes aspera Linn.)


Sinonim : Centrostachys aspera, Standl. Cyathula geniculata, Lour. Desmochaeta repens, Llanos. Familia : Amaranthaceae

Uraian :

Terna 1 atau 2 tahunan, tegak, tinggi mencapai 1 m. Batang bersegi empat, warna hijau atau sedikit merah muda, bercabang banyak, Daun tunggal, duduk berhadapan, bertangkai, warna hijau, bentuk bulat telur sungsang sampai jorong memanjang.
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Tanaman-Jarak : mencegah, mengobati, Reumatik

Jarak (Ricinus communis Linn.)


Sinonim : R. inermis et lividus, Jacq. R. speciosus, Burm. R. viridis, Willd. Croton spinosa, Linn. Familia : Euphorbiaceae

Uraian :

Tumbuh liar di hutan, tanah kosong, sepanjang pantai, atau ditanam sebagai komoditi perkebunan. 
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Greges-Otot : mencegah, mengobati, Reumatik

Greges Otot (Equisetum debile Roxb.)


Sinonim :
Familia : Equisetaceae

Uraian :

Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai, selokan atau di rawa-rawa.
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik , harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Tanaman-Genje : mencegah, mengobati, Reumatik

Genje (Clerodendron indicum [L.] O. Ktje.)


Sinonim : C. fortunatum L., C. siphonanthus R. Br., C. lividum Lindl.
Familia : Verbenaceae

 Uraian :

Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. 
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

tanaman-gendola : mencegah, mengobati, reumatik

Gendola (Basella rubra Linn.) 


Sinonim : Basella alba, Linn. Basella cordifolia, Lamk.
Familia : Basellaceae

Uraian :

Gendola dapat ditemukan tumbuh liar, kadang ditanam untuk dirambatkan pada pagar, atau pergola sebagai tanaman hias.
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik , harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Sunday, January 20, 2013

Gadung : mencegah, mengobati, Reumatik

Gadung (Dioscorea hispida Dennust)


Sinonim : Dioscorea daemona Roxb. Dioscorea hirsuta Bl. Dioscorea triphylla Auct.
Familia : Dioscoreaceae

Uraian :

Semak, menjalar, permukaan batang halus, berduri, warna hijau keputihan.
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik harus sesuai dengan hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Daun-Kentut : mencegah, mengobati, Reumatik

Daun Kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)


Sinonim : = P. chinensis Hance. = P. foetida Auct. = P. foetida, Linn. = P. tomentosa, Bl.

Familia : Rubiaceae

Uraian :

Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat .
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik  agar manfaatnya bisa benar , harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Daun-Duduk : mencegah, mengobati, Reumatik

Daun duduk (Desmodium triquetrum [L.] D.C.)


Sinonim : = Hedysarm triquetrum, Linn. = Pteroloma triquetrum, Benth. = P. triquetrum, (Linn.), Desv.
Familia : Papilionaceae (Leguminosae)

Uraian :
Daun duduk dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.500 m dpl. tumbuh liar di tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan, serta tidak begitu kering.
Untuk mencegah dan mengobati Reumatik agar Manfaatnya lebih baik, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Thursday, January 17, 2013

Cakar-Ayam : mencegah, mengobati, Reumatik

Cakar Ayam (Selaginella doederleinii Hieron.)

Sinonim :
Familia : Selaginellaceae

Uraian :

Termasuk divisi Pteridophyta, tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. 
Untuk mengobati reumatik, harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Brotowali : mencegah, mengobati, Reumatik

Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.hen jin t)

Sinonim : Tinospora rumphii, Boerl. T. tuberculata Beumee. Cocculus crispus, DC. Menispermum verrucosum. M.crispum, Linn. M.tuberculatum, Lamk.

Familia : Menispermaceae

Uraian :

Tumbuhan liar di hutan, ladang atau ditanam dihalaman dekat pagar. Biasa ditanam sebagai tumbuhan obat. 
Untuk  mengobati Reumatik , harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para ahli berikut ini .

Bunga-Pagoda : mencegah, mengobati, reumatik

Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum [Thunb.] Sweet)

Sinonim : C. kaempferi (Jacq.) Sleb., C. paniculatum L., Volkameria japonica Thunb.
Familia : Verbenaceae.

Uraian :

Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan.
Untuk mengobati Reumatik harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Tumbuhan-Bangle :mencegah, mengobati, reumatik

Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)

Sinonim : Zingiber cassumunar, Roxb.
Familia : Zingiberaceae

Uraian :

Bangle tumbuh di daerah Asia tropika, dari India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau di tanam di pekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi.
Untuk mengobati Reumatik agar lebih bermanfaat harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .

Kayu-Manis : mencegah, mengobati, Reumatik

Kayu Manis (padang) (Cinnamomum burmani (nees) Bl.)


Sinonim : Cinnamomum chinense Bl. Cinnamomum dulce Nees. Cinnamomum kiamis Nees.
Familia : Lauraceae.

Uraian :

Pohon tinggi dapat mencapai 15 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, lanset, warna daun muda merah pucat setelah tua berwarna hijau. Perbungaan bentuk malai, tumbuh di ketiak daun, warna kuning. Buah buni, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang.

Nama Lokal : NAMA SIMPLISIA Cinnamomi Cortex, Cassia vera; Kayu Manis (Padang), Kayu Manis.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

SIFAT KHAS Pedas, agak manis, dan menghangatkan.

KHASIAT Analgesik, stomakik, dan aromatik.
  • PENELITIAN Harry Onggirawan, 1980. Jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS. Telah melakukan penentuan koefisien fenol, minyak atsiri kulit Kayu Manis (Padang) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhosa. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata minyak atsiri kulit Kayu Manis (Padang) mempunyai daya antimikroba (koefisien fenol) 3,18 (berarti 3,18 kali lebih kuat daripada fenol) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Daya antimikroba (koefisien fenol) 3,64 terhadap Salmonella typhosa.
  • Ria Amelya, 1992. Jurusan Biologi, FMIPA UNAND. Telah melakukan penelitian pengaruh daya hambat Kayu Manis (Padang) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata sari Kayu Manis (Padang) dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 1,1%, sedangkan pada konsentrasi 0,3%; 0,5%; 0,7%; dan 0,9% tidak dapat menghambat.

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Kulit kayu dan daun.

KEGUNAAN
1. Mencret.
2. Membangkitkan nafsu makan..
3. Memberi aroma pada makanan dan obat tradisional.
4. Nyeri pinggang 
5. Rematik.
6. Sakit perut.

RAMUAN DAN TAKARAN 
  • Mencret Selain minum obat mencret sebaiknya juga diberi tapal ramuan : Kayu Manis (Padang) 3 gram Buah Kayu Ules 2 gram Rasuk Angin 2 gram Rimpang Kencur segar 8 gram Ketumbar 3 gram jintan Hitam 2 gram Mungsi 2 gram Rimpang Lempuyang 10 gram Pulosari 2 gram Buah Adas 2 gram Biji Kedawung 4 butir Air sedikit Cara pembuatan: Dipipis hingga menjadi pasta. Cara pemakaian: Ditapalkan di seluruh bagian perut dan pakailah gurita. 
Komposisi :

Kulit kayu: Minyak atsiri, tanin, damar, dan lendir.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Tumbuhan-Halia : mencegah, mengobati, Reumatik

Halia (Zingeber officinale, Rosc.)


Sinonim :
Familia : Zingiberaceae

Uraian :

Halia (Zingeber officinale) adalah tumbuhan liar di ladang-ladang yang mempunyai kadar tanah agak basah (lembab) dan banyak memperoleh sinar matahari. Halia termasuk jenis tumbuhan herba menahun. Ciri-ciri tumbuhan ini antara lain mempunyai batang tegak, bearakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan halia sangat ditentukan oleh varitasnya. Rimpang halia berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat dengan aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu lebar. Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga Halia muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Halia merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai tropis dan cocok ditanam pada daratan rendah sampai daaran tinggi (1500 meter di atas permukaan laut). Halia berbatang basah dan diduga berasal dari RRC dan India. Halia dapat mencapai ketinggian berkisar 0,75-1 meter.

Nama Lokal : Ginger (Inggris), Halia (Indonesia), Jae (Jawa), Jahe(Sunda); Jae, Jahya (Bali), Sipodeh (Minang), Melito (Gorontalo); Jhai (Madura), Lia (Flores), Goraka (Ternate), Late (Timor); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Reumatik/Encok, Impoten, Keracunan udang, Pegal, Batuk; Sakit pinggang, Sakit Kepala, Mencret dan muntah-muntah;

Pemanfaatan : 

1. Reumatik dan Encok
  • Bahan: rimpang umbi halia secukupnya Cara membuat: dibakar, kemudian dicuci bersih dan diparut Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan dilakukan secara teratur sampai sembuh.
  • Bahan: 4 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 2 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari dan 2 sendok makan buah cengkeh kering. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus dan ditambah dengan 2-3 sendok makan air tajin. Cara menggunakan: dioleskan sebagai obat gosok pada bagian yang sakit dan dilakukan 3-5 hari secara berturut-turut.
2. Mencegah Impoten
  • Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1 butir telur ayam kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 sendok makan kecap, 1 sendok makan madu, dan seujung sendok teh bubuk merica. Cara membuat: umbi halia diparut dan diperas dengan 1 gelas air masak, kemudian disaring; jeruk nipis dibelah dan diperas untuk diambil airnya; telur ayam mentah dipecah dan diambil kuningnya; kemudian dioplos dengan semua bahan lainnya dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan: diminum 1 kali seminggu dilakukan secara teratur 
 3. Keracunan Udang
  • Bahan: 3-7 rimpang halia sebesar ibu jari dan minyak tanah. Cara membuat: umbi halia diparut dan ditambah minyak tanah secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan pada bagian badan yang terasa gatal.
4. Sakit Pinggang dan keseleo
  • Bahan: 4-8 rimpang umbi halia sebesar ibu jari dan buah asam jawa yang sudah masak secukupnya. Cara membuat: umbi halia diparut dan campur dengan buah asam jawa sampai merata. Cara menggunakan: dioleskan (bobok) pada bagian badan yang terasa sakit.
 5. Capai dan Pegal-pegal
  • Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari dan susu perah secukupnya. Cara membuat: umbi halia dibakar dan dibersihkan, kemudian direbus bersama dengan susu perah. Cara menggunakan: diminum biasa.
  • Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 ikat daun kemangi, 1 genggam beras yang sudah direndam air dan sedikit garam dapur. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis) bersama-sama. Cara menggunakan: dioleskan sebagai param.
  • Bahan: 3 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, tepung terigu secukupnya, dan 1 potong asam jawa yang sudah masak. Cara membuat: umbi halia diparut, kemudian ditambah tepung terigu dan asam jawa untuk dibuat adonan dengan ditambah air hangat secukupnya. Cara menggunakan: dioleskaskan sebagai param.
6. Sakit Kepala
  • Bahan: 2-3 lbar daun halia; Cara membuat: ditumbuk halus dan ditambah sedikit air. Cara menggunakan: digunakan sebagai kompres dahi. Sakit Pinggang dan keseleo.
7. Batuk
  • Bahan: 2-3 rimpang umbi halia sebesar ibu jari. Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
  • Bahan: 3-4 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1 sendok teh kayu putih. Cara membuat: umbi halia diparut, jeruk nipis dibakar dan diperas untuk diambil airnya, kemudian semua bahan tersebut dicampur dan diremas-remas. Cara menggunakan: dioleskan pada bagian dada anak balita yang sakit pada pagi dan sore hari setelah mandi atau menjelang tidur.
8. Mencret dan Muntah-muntah.
  • Bahan: rimpang umbi halia secukupnya, bunga dan buah pala secukupnya, jintan putih secukupnya, 1 gelas santan kelapa, 1 sendok the minyak kayu putih.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis), kemudian dicampur dengan santan kelapa dan minyak kayu putih sampai merata.
  • Cara menggunakan: digunakan sebagai
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA :

Zat-zat yang terdapat pada halia (Zingeber officinale) terutama rimpangnya, antara lain mengandung minyak atsiri, damar, mineral, sineol, fellandren, kamfer, borneo, zingiberin, zingiberol, gingerol, zingeron, lipidas, asam aminos, niacin, vitamin A dan protein.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Ganda-Rusa : mencegah, mengobati, Reumatik

Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. f.)

Sinonim : Gendarussa vulgaris, Nees. Justicia dahona Buch., Ham. Justicia nigricans, Lour. Justicia salicina, Vahl.
Familia : Acanthaceae Uraian : Berupa semak, pada umumnya ditanam sebagai pasar hidup atau tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman obat. Di Jawa tumbuh pada ketinggian 1 - 500 m. di atas permukaan laut. Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Daun letak berhadapan, berupa daun tunggal yang bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1 - 3,5 cm, tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5 - 7,5 mm, warna daun hijau gelap. Bunga kecil berwama putih atau dadu yang tersusun dalam rangkaian berupa malai/bulir yang menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai. Buahnya berbentuk bulat panjang. Selain yang berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang berbatang hijau.

Nama Lokal : Handarusa (Sunda), Gandarusa, tetean, trus (jawa),; Ghandharusa (Madura), Gandarisa (Bima), Puli (Ternate).; Besi-besi (Aceh), gandarusa (Melayu).; Bo gu dan (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati : Luka terpukul (memar), Tulang patah, Reumatik, Bisul; Borok, Koreng;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:

Daun, segar atau kering.

KEGUNAAN: 
  1. Luka terpukul (memar), tulang patah fracture).
  2. Reumatik persendian.
  3. Bisul, borok, koreng.
PEMAKAIAN: 15 - 30 gr, direbus atau ditumbuk kemudian diperas dan diminum airnya. Kulit pohon dipakai untuk merangsang muntah, daun dapat digunakan untuk membunuh serangga.

PEMAKAIAN LUAR:
Tanaman segar dilumatkan, tempelkan ketempat yang sakit.Tanaman segar direbus, airnya untuk cuci.

CARA PEMAKAIAN:
  1. Tulang patah, bisul: Yang segar dilumatkan atau yang kering dihaluskan, diaduk dengan arak, cuka secukupnya, untuk kompres. Tulang yang patah sudah dalam posisi yang benar dan terfiksasi.
  2. Memar, keseleo, reumatik: 15 - 30 gr kering atau 30 - 60 gr gandarusa segar direbus minum airnya.
  3. Memar: Daun gandarusa diolesi minyak, layukan di atas api. Tempelkan ke tempat sakit. 
CATATAN : 
Di India dan Asia Tenggara, dipakai sebagai penurun panas, merangsang muntah, anti reumatik, pengobatan sakit kepala, kelumpuhan otot wajah, eczema, sakit mata dan telinga.

PERHATIAN :

Wanita hamil dilarang memakai tanaman ini.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa pedas, sedikit asam, netral. Melancarkan peredaran darah (Circulation promoting, stag-nant blood dispelling), antireumatik.

KANDUNGAN KIMIA:
Justicin, minyak atsiri, kalium dan alkaloid yang agak beracun.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Cabai-merah : mencegah, mengobati reumatik

Cabai Merah (Capsicum Annuum L.)


Sinonim : -
Familia : Solanaceae

Uraian :

Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia, umumnya cabal dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan, hanya kadang-kadang menjadi liar. Perdu tegak, tinggi 1-2,5 m, setahun atau menahun. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, peutulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang, berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok, meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm, beutangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah. Biji yang masih muda berwarna kuning, setelah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya untuk menambah nafsu makan. Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya, cabal merah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasai-kan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna buahnya. Cabal merah dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Sumatera: campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Batak Karo), lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe, lasinao (Melayu). Jawa: cabe, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia (Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu). Kalimantan: sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Mana-do), bisa (Sangir), mareta (Mongondow), malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis). Maluku: manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang (Halmahera), rica lamo (Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah (Berik).

NAMA ASING La chiao (C), spaanse peper (B), piment, guinea pepper,cayenne pepper, red pepper (I), poivre long (P), beisbeere, spanischer pfeffer (J). NAMA SIMPLISIA Capsici Fructus (buah cabai merah).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Cabai rasanya pedas, sifatnya panas. Buah berkhasiat stimulan, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan sebagai obat gosok.

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian yang digunakan adalah buah dan daun.

INDIKASI
  • Buah digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, :influenza, dan meningkatkan nafsu makan.
  • Getah daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan.
CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus atau keringkan 0,5-1 g buah, lalu haluskan sampai menjadi serbuk. Untuk pemakaian luar, rebus 0,5-1 g buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat kompres. Selain itu, buah cabai dapat dicampur dengan bahan lain untuk obat gosok. Getah daun muda digunakan untuk pengobatan luka, bisul, dan sakit gigi.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
  • Rematik Seduh 10 g serbuk buah cabai merah dalam 1/2 gelas air panas. Aduk sampai rata dan diamkan beberapa menit. Hasil seduhannya dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.
  • Luka, bisul Oleskan minyak sayur pada beberapa helai daun cabai, lalu layukan di atas api kecil. Tempelkan daun cabai tersebut selagi hangat pada bagian kulit yang terluka.
Komposisi :

Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058

Wednesday, January 16, 2013

Bunga-pukul-delapan : mengobati reumatik

Bunga Pukul Delapan (Turnera ulmifolia L.)


Sinonim : T, subulata J.E.Smith.
Familia : Turneraceae

Uraian :

Bunga pukul delapan ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tepi saluran air, dan umumnya tumbuh berkelompok. Tumbuhan yang berasal dari Hindia Barat ini bisa ditemukan pada ketinggian 10--250 m dpl, pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung atau sedikit terlindung. Herba tegak dengan akar pena yang panjangnya 0,3-0,8 m ini berdaun tunggal, berbentuk bulat telur elips, pangkal berbentuk baji, ujung runcing, tepi bergerigi kasar, tulang daun menyirip, mempunyai kelenjar, panjang 2-7 cm dan lebar 1-4 cm. Bunga mekar sekitar pukul 8 pagi dan layu sekitar pukul 12 siang. Mahkota bunga bentuknya bulat telur sungsang, pada pangkalnya cokelat, kuning muda di atasnya, dan terpuntir waktu kuncup. Buah berbentuk telur lebar, dengan biji lebih dari 30. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal : NAMA DAERAH Bunga pukul delapan, lidah kucing (Jawa).
NAMA ASING W. Indian holly, sage rose, holly rose (I). NAMA SIMPLISIA Turnerae ulmifoliae Folium (daun bunga pukul delapan), Turnerae ulmifoliae Radix (akar bunga pukul delapan).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Rasanya pahit, pedas, sifatnya hangat. Bunga pukul delapan berkhasiat tonik dan melancarkan aliran darah. Rematik sendi disertai bengkak, bengkak akibat memar Cuci akar segar bunga pukul delapan, lalu potongpotong seperlunya. Rebus dengan tiga gelas air sampai airnya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sehari dua kali, masing-masing setengah gelas.

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun dan akarnya.

INDIKASI

Daun dan akar digunakan untuk mengatasi: gangguan pencernaan, seperti perut kembung, tidak nafsu makan, rematik sendi yang disertai bengkak, o bengkak karena memar, dan lemah setelah sembuh dari sakit berat.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus daun atau akar segarnya (15 g). Setelah dingin, saring dan minum airnya.
Untuk obat luar, tumbuk daun segar secukupnya, tambahkan kapur sirih (secukupnya), lalu aduk rata. Tempelkan pada bisul atau bagian tubuh yang bengkak dan memar, lalu balut. Catatan Bunga pukul delapan satu marga dengan damiana (Turnera diffusa), herbal yang berkhasiat mengatasi pembengkakan prostat (hipertrofi prostat) clan gangguan disfungsi ereksi.

Komposisi :
Daun dan batang mengandung saponin dan polifenol. Daunnya juga mengandung flavonoid.

Profil IPTEK | Site Map | Contact Us Copyright © 2005, IPTEKnet. All rights reserved Office : BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109; Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058